The way he said "Marry Me?"




“Yah, kalo Estu mau nikah 2017, gimana?”

Gue, yang saat itu duduk di seat kedua, kaget.

Saat itu, siang hari di hari sabtu. Kita bertiga, Estu, Ayah, dan gue, di dalam mobil melaju dari Bekasi menuju Kramat jati. Di tengah perjalanan hening, tiba-tiba dia bertanya.
Yang lucu adalah, gue gak di kasih tau sebelumnya. Tiba-tiba dia nanya aja gitu sama ayahnya, tanpa bilang dulu ke gue, rencana buat nikahin gue. Ish!.

Deg-degan? Pasti!, gue ga pernah nyangka gue bakal dilamar dengan cara kaya gitu (well, technically dia ngelamar gue kan dengan cara tidak bertanya langsung sama gue, damn you, genius!) dan gue ga mungkin nolak juga di depan muka bapaknya, gila aja.

“ya bagus dong le! Kamu mau nikah tahun ini juga gapapa kok” kata ayahnya

“gimana nda?”, tanya estu dengan tidak menatap gue. Sa ae lu

Hati gue deg-degannya sama kaya ketawan nyontek waktu UAN, tapi muka dan cara bicara mesti tetep stay cool. “yaudah, boleh juga” , chill sist, chill.

“soalnya kalo tahun ini kecepetan yah, gak enak siap-siapnya kalo terlalu mepet”, dan dilanjutkan dengan obrolah antara ayah dan anak. Gue masih bengong kursi di belakang.

Oh my, he`s still unpredictable <3

Walaupun gue masih pengen dilamar dengan cara ‘will you marry me?’, ngeluarin cincin, berlutut dan tetek bengek itu, tapi cara ini bagus juga kok. Dia banget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar